ketika atya memasuki usia 4 tahun, saya dan suami berpikiran sama : sudah saatnya memberikan adik untuk mba atya. ada beberapa trik agar nantinya kehadiran adik tidak membuat atya merasa tersaingi apalagi dikucilkan.
yang pertama kami lakukan adalah mulai memanggilnya mbak. itu jauh sebelum saya hamil. sejak usia 2 tahun saya secara bertahap mulai menambahkan mbak saat memanggil atya.tujuannya agar atya semakin menyadari bahwa (suatu saat) dia akan menjadi kakak dan mempunyai adik. dan seorang kakak adalah menjaga dan menyayangi adiknya.
yang kedua saya membelikan buku judulnya "aku sayang adik". alhamdulillah atya suka dan menjadi salah satu buku favoritnya. bukunya bercerita tentang seorang kakak (perempuan) yang sayang dengan adiknya dan suka dengan berbagai tingkah polah sang adik.
ketika hamil, atya sering saya ajak berinteraksi dengan dedek; mengajak berbicara dengan dedek, mengelus-elus perut saya, dan tentu saja setiap kali ke dokter kandungan ataupun bidan atya selalu ikut serta. melihat dedek di layar USG atau mendengarkan detak jantung dedek ketika diperiksa bu bidan menjadi kegiatan favoritnya
.
nah, ketika alma sudah lahir, saya dan suami berusaha sebisa mungkin agar atya tidak merasa tersisih. awal-awal kehadiran alma, kami semakin sering memeluk dan mencium atya, membacakan buku, dan kalau alma sedang tidur, kami tidur bertiga dan atya tidur diantara saya dan suami. untuk menciptakan kasih sayang diantara atya dan alma, saya biasanya menggunakan beberapa kalimat yang (menurut saya) cukup efektif. misalnya :
"alma kan sayang banget sama mba atya. tuh kan, alma ngeliatin mba terus."
"dek, mba atya pinter banget tuh, pakai baju sendiri. alma besok kayak mba atya ya jadi anak pinter." atau ketika atya pulang ngaji selalu saya ucapkan kalimat yg sama "....besok alma kayak mba ya jadi anak sholehah."
"mba, ummi nitip dedek ya. tolong dijaga." (tanpa menyebutkan seribu satu larangan) setiap kali saya sedang ada keperluan seperti sholat atau mandi. dan hasilnya atya selalu berusaha membuat alma nyaman. dia akan bernyanyi, bercerita, joged-joged, teriak-teriak, mendongeng dengan boneka, agar alma tenang dan tidak menangis. dan atya selalu berusaha membuat alma aman, mengambi bantal di semua kamar, kemudian meletakannya di sekeliling alma agar alma tidak jatuh.
alhamdulillah, atya sayang dengan alma. begitu juga sebalikya. tidak ada kalimat-kalimat cemburu. kalau ada atya di rumah, alma selalu terlihat gembira; teriak-teriak, menggerak-gerakan kakinya. cukup mendengar suaranya atya, alma langsung tersenyum lebar, apalagi kalau atya nyanyi, joged-joged, dan tertawa, alma juga akan ikut tertawa keras. pernah suatu hari alma bad mood. cemberut. diajak bercanda cuma melihat tanpa ekspresi (biasanya langsung senyum lebar). dan alma baru tersenyum ketika atya yang mengajak bercanda.
ya walaupun begitu, atya tetap saja anak-anak. masih suka usil. narik-narik kaki alma, njiwel pipinya alma, kalau cium alma, haduh, keras plus lama, sampai alma teriak-teriak -__-"