memaksa putus

dulu, saya termasuk dalam golongan hampir kecanduan televisi. bersyukur bukan tontonan sinetron menguras kewarasan yang saya tonton. tapi saya sudah sampai pada level dimana nganggur sedikit langsung menuju televisi. itulah salah satu alasan utama kenapa sampai sekarang belum ada televisi di rumah kami.

hal yang sama sekarang terjadi (lagi) dengan saya. kali ini saya sudah level kecanduan smartphone. setiap saat hampir pasti saya memegang smartphone. bukan hanya untuk ber-media sosial, tapi juga bermain game. dan saya berfikir, inilah saatnya saya untuk putus hubungan dengan smartphone. benar benar harus putus. toh saya masih bisa berselancar di dunia maya saat di kantor.

jadi sekarang saya sedang proses menunggu pemilik baru smartphone saya. saat sudah berpindah tangan, otomatis saya tidak bisa dihubungi via bbm ataupun whatsapp, dan kembali ke sms.

mungkin suatu saat, ketika saya sudah merasa siap mental untuk berperang melawan godaan smartphone, saya dapag dihubungi kembali via bbm ataupun whatsapp.